Sejak pekan lalu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta
masyarakat untuk tidak mengonsumsi permen karet perangsang libido
wanita. Selain tidak terdaftar di BPOM, juga dianggap beresiko bagi
kesehatan.
Meski begitu peredaran permen karet perangsang libido
wanita itu tetap saja beredar di pasaran. Safa, salah satu penjual yang
berlokasi di Jakarta Timur menjelaskan, permen karet perangsang libido
wanita tetap ada meski mengalami penurunan.
"Biasanya yang pesan
lewat telepon atau internet yang berasal dari sekitar Pulau Jawa,
Sumatera, hingga Kalimantan," kata Safa saat dihubungi merdeka.com pada
Jumat (15/2) malam.
Safa menuturkan, biasanya yang memesan
kebanyakan laki-laki, tetapi tidak jarang ada wanita yang berminat.
Meski tidak mengetahui jenis zat yang terkandung dalam permen karet
perangsang libido wanita itu, Safa mengklaim sampai saat ini dia belum
menerima komplain dari pelanggannya.
Meski begitu, keterangan
Safa itu disanggah oleh salah satu pengguna permen karet perangsang
libido wanita itu. Rahman yang mengaku warga dari Kalimantan Barat itu
menjelaskan, dia hanya membeli satu kali untuk istrinya, takut memiliki
efek ketagihan.
"Belinya akhir tahun lalu lewat online yang
berada di Jakarta. Sekarang sudah tidak lagi. Takut ada efek sampingnya
jika terus dipakai berkepanjangan," ujar Rahman saat dihubungi
merdeka.com pada Jumat (15/2) malam.
Mengenai khasiat, Rahman
mengakui permen karet perangsang libido wanita benar-benar berfungsi.
Saat itu, dia membeli salah satu merek dengan isi lima biji dengan harga
Rp 150 ribu.
Rahman menuturkan, setelah permen karet perangsang
libido itu diberikan ke istrinya, gejalanya langsung bekerja hanya dalam
hitungan menit. Dari pengakuan Rahman, permen karet itu hanya menaikkan
gairah rangsangan pada wanita setelah dikunyah.
"Setelah istri
saya mengunyah permen karet itu, sekitar sepuluh menit gejalanya
memegang atau meraba-raba badan saya," kata Rahman lebih lanjut.
Dalam
penjelasan Rahman, tenggat waktu bekerjanya zat peningkat libido itu
hanya sampai dalam hitungan dua puluh menit. Setelah itu akan normal.
Meski begitu, Rahman tidak lagi memberikan permen karet perangsang
libido untuk istrinya.
Rahman beralasan, selain tidak resmi,
permen karet tersebut juga belum terdaftar dalam BPOM seperti dalam
berita yang diketahui melalui internet. Permen karet perangsang libido
wanita itu tidak memiliki aturan pakai dan tidak tertera kandungan zat
dalam bungkusnya.
"Saya berpikir itu mencurigakan, tulisan di
dalam bungkusannya hanya berbahasa Inggris dan seperti huruf China,"
ujar Rahman lebih lanjut.
Menurut Rahman, wajar saja dia curiga,
karena jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dari obat itu, tidak
tahu pada siapa akan komplain.
Sumbernya
Sabtu, 16 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar