Taufik Kiemas dan jajaran senior di PDIP sudah
bereaksi, dan mereka cenderung untuk tidak mencalonkan Jokowi pada 2014
ini. Sementara itu, atas hasil survey tersebut, di hadapan Kompasioners
dalam acara Kompasiana MODIS Februari silan, Jokowi menyampaikan
keenganannya: “Saya mau kerja ngurusi banjir dan macet!” tegasnya.
Keenganan Jokowi juga diulang-ulang kepada media pada berbagai
kesempatan.
Survei Pusat Data Bersatu (PDB)
diadakan di paruh pertama bulan Januari 2013, dan dirilis di awal
Februari 2013. Pada saat yang hampir bersamaan, 14-19 Januari 2013,
jajak pendapat publik atas Calon Presiden (Capres) Pilihan 2014 juga
diselenggarakan National Leadership Center (NLC) bekerjasama dengan
lembaga riset internasional Taylor Nelson Sofres (TNS) yang berbasis di
Inggris. Dalam survei ini, Presiden Direktur NLC Taufik Bahaudin
mengatakan, lembaganya telah menguji sekitar 11 nama calon, baik yang
telah menyatakan siap maju sebagai capres maupun yang masih dielu-elukan
akan dijagokan sebagai kandidat capres.
Dari semua calon yang ditanyakan ke publik melalui daftar pertanyaan
tertutup, Prabowo memiliki peluang tertinggi untuk dipilih publik dalam
Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, yakni sekitar 35 presen. Posisi kedua
diduduki Megawati Soekarnoputri (20 persen) , disusul Jusuf Kalla (12
persen) pada posisi ketiga. Jokowi tidak diikursertakan karena belum
pernah menyatakan siap maju sebagai capres. Taufik mangakui, jika nama
Jokowi dicantumkan, hasil survey pasti akan berbeda. Perlu dicatat,
survey ini dilakukan sebelum PDB merilis hasil survey yang menempatkan
Jokowi di urutan pertama, sehingga ‘noise’ dari wacana pencapresan
Jokowi tidak mengganggu persepsi dari 2000-an responden yang disasar
oleh NLC.
Dari dua hasil survey itu kita bisa simpulkan bahwa Jika Jokowi tidak nyapres, Prabowo akan memenangi pemilihan Presiden 2014.
Pesona Jokowi pasti mengundang
kandidat capres untuk melamarnya menjadi cawapres. Menurut analisis
saya, langkah ini tidak akan menguntungkan bagi siapapun. Pamor Jokowi
akan langsung ambles jika hanya jadi cawapres; meninggalkan tugas di DKI
hanya demi mengangkat suara buat sang capres. Bisa jadi rakyat malah
menghukum mereka yang menunggangi Jokowi dengan cara tidak memilih
pasangan itu!
Saya berharap besar – dan yakin –
Jokowi tidak akan bersedia dijadikan cawapres oleh siapapun. Termasuk
bila Ibu Mega memintanya; karena rakyat akan menolak dan Jokowi tahu
itu.
Mungkin kini saatnya media memunculkan
figur calon pemimpin alternatif selain Jokowi dan tokoh-tokoh tua stok
lama. Nama-nama seperti Gita Wirjawan, Dahlan Iskan, Pramono Edhie, bisa
mulai diperhitungkan. Syarat jadi presiden 2014 mudah kok: “Lebih baik
dari Jokowi”. Itu saja. Nah dari tiga nama alternatif tadi, sudah jelas
hanya Gita Wiryawan yang lebih tampan dari Jokowi…Kompasiana.
0 komentar:
Posting Komentar