Kamis, 15 Agustus 2013

SEJARAH KETUPAT

Darimana sebenarnya asal-usul ketupat ?.
Siapa pertama kali yang menemukan dan mempopulerkan ketupat ?.
Seperti tradisi pada umumnya di Indonesia pasti memiliki sejarah latar belakang, tidak jarang ada makna filosofi dari tradisi-tradisi tersebut. Bagaimana dengan ketupat ?.

Umumnya ketupat identik sebagai hidangan spesial lebaran, tradisi ketupat diperkirakan berasal saat umat Islam masuk ke Tanah Jawa.


Ketupat atau kupat kependekkan dari NGAKU LEPAT (mengaku salah) yang disimbulkan dengan anyaman janur kuning yang berisi beras lalu dimakan. selain dari makna mengakui kesalahan makna tersembunyai dari ketupat, bentuksegi empat ternyata wujud dan prinsip "KIBLAT PAPAT LIMO PANCER" yang berarti empat arah mata nagin dan satu pusat.

Prinsip tersebut kalau diutak atik  maknanya berarti empat arah mata angin utama yaitu Timur, selatan, barat dan utara yang bertumpu disatu pusat. Bila satah satu arah mata angn itu hilang maka keeimbangan akan goyah. Terjemahan bebas filosofi tersebut bisa dikaitkan dengan arah jalan hidup manusia

Ada pula yang mengatikan prinsip "kiblat papat limo pancer" bahwa kemanapun manusia menuju pasti selalu kembali kepada Alloh SWT

Ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga kepada masyarakat Jawa, beliau membudayakan sebuah tradisi yaitu setelah lebaran idul fitri masyarakat setampat menganyam ketupat dengan daun kelapa muda (janur) lalu diisi dengan beras.

Beliau membudayakan dua kali bakda, yaitu bakda lebaran dan Bakda Kupat. Bakda kupat dimulai seminggu setelah Bakda Lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut di Tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. Setelah selesai dimasak kupat tersebut dihantarkan ke kerabat yang lebih tua menjadi lambang sebuah kebersamaan.

Selain itu ternyata ketupat mempnyai filosofi tesendiri yaitu anyaman-anyaman pada kulit ketupat itu mencerminkan betapa banyaknya kesalahan manusia. Setelah dibelah dua terlihatlah isi ketupat yang berwarna putih, menggambarkan kebersihan dan kesucian hati manusia setelah menahan nafsu dengan berpuasa dan memohon ampun atas segala kesalahan.

Sementara itu bentuk ketupat yang sempurna itu melambangkan kemnangan Umat Muslim yang akhirnya mencapai hari yang fitri.

Jadi ternyata betapa besarnya peran para wali untuk memperkenalkan Agama Islam dengan tetap menghormati budaya setempat dalam mensiarkan agama baru yaitu Islam. salah satu contoh yang nyata adalah cerita tentang Pendawa Lima, Beiau mengumpamakan  Pandawa Lima itu sebagai hukum islam ada lima sehingga dengan mudah diterima oleh masyarakat pada masa itu.

Kini warisan dari Sunan Kalijaga ini masih dipertahankan bahkan sudah bukan menjadi milik jawa saja tetapi sudah menjadi makanan Asia Tenggara, hal ini dapat dilihat di Negara Malaysia masih dijumpai ketupat ini, hal ini terjadi akibat banyaknya orang orang jawa yang bermukim di Malaysia.

0 komentar:

Posting Komentar